Selasa, 21 Desember 2021

 

Bertanyalah kita. Hari ini. Sejenak saja.  Kepada diri sendiri. Tentang sebuah lambang keberartian dan makna hidup yang sangat mendalam : kelayakan untuk dicintai.

Layakkah kita dicintai ???


 

Itulah sebuah pertanyaan besar yang muncul.

Sebab cinta tak dipersembahkan untuk padang jiwa yang hampa. Hidup tak akan memberi ruang untuk orang-orang yang kikir. Yang hatinya beku. Yang hanya bisa merusak, pandai mengkhianati, menyakiti, dan tak pernah bisa untuk merajut kembali.

Kelayakkan dicintai adalah definisi dari sebuah kapasitas diri dan keberartian.

Bila daya manfaat dan keberartian merupakan labuhan cinta, maka sumber dan mata air keberartian itu ada pada kekuatan kejujuran. Pada wilayah kebersamaan, kejujuran adalah garansi yang menjamin tertunaikannya hak orang lain dari diri kita.

Kelayakkan untuk dicintai berpulang pada banyak sebab. Ada dedikasi disana. Sebab kelayakkan itu tak datang dengan percuma. Tanpa harga dan tanpa biaya.

TIDAK !!!!!! 


 

Menjadi beriman adalah pilihan tetapi menjadi beriman yang memiliki daya cinta adalah kerja keras dan perjuangan yang panjang.

Kelayakkan untuk dicintai memang harus selalu dipertanyakan. Sebab, cinta bukan menuntut tetapi mematut diri.

Betapa indahnya bila hidup kita diisi dengan cinta. Biarkan cinta itu mengalir bebas ke sungai-sungai kehidupan yang kita lalui. Deras menghaluskan batu-batu dan karang kehidupan. Bahkan akhirnya meluluhkannya. Cintailah sampai kemuara, agar kita betul-betul bisa berlayar di samudera cinta.




Sesungguhnya dalam bahasa iman tidak ada istilah cinta bertepuk sebelah tangan. Karena selalu ada tangan yang akan menepuk kita sebagai balasannya yaitu “tangan” ALLAH. Karena cinta, sejujurnya adalah ketulusan untuk selalu memberi. Wallahua’alam…..

 

 

 

Juli 2007

C.Na

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto